
Related Post
Krisis 3nm dan Strategi Balas Dendam Samsung
Samsung Foundry, divisi manufaktur chip Samsung, tengah berjuang keras mempertahankan posisinya di pasar semikonduktor global yang didominasi TSMC. Kehilangan beberapa klien besar akibat kendala produksi chip 3nm GAA (Gate-All-Around) membuat Samsung harus memutar otak. Rencana implementasi chip Exynos 2500 untuk seri Galaxy S25 pun terpaksa dibatalkan. Namun, perusahaan tak patah arang.
Han Jin-man dan Strategi Dua Jalur Menuju Puncak
Kedatangan Han Jin-man sebagai Kepala Bisnis Foundry menjadi angin segar. Mantan Wakil Presiden Eksekutif Samsung di bisnis chip AS ini langsung menerapkan strategi dua jalur untuk membangkitkan Samsung. Pertama, fokus pada peningkatan yield rate (tingkat hasil produksi) chip 2nm, teknologi masa depan yang diharapkan mampu menghindari kesalahan serupa seperti pada proses 3nm. Langkah ini krusial mengingat banyak perusahaan besar seperti NVIDIA dan Google telah beralih ke TSMC.
Kedua, Samsung mengoptimalkan kapasitas pabrik dengan melayani klien yang masih membutuhkan proses manufaktur yang lebih lama (10nm atau lebih tua). Strategi ini tak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga menjamin kelangsungan operasional pabrik.
Ancaman SMIC dan Dominasi TSMC: Tantangan Berat Samsung
Persaingan semakin ketat. SMIC, produsen chip asal Tiongkok dan mitra utama Huawei, terus tumbuh pesat. Meskipun Samsung masih unggul di Q2 2024 dengan pangsa pasar 5,8% dibandingkan SMIC (3,3%), jarak tersebut semakin menipis. Jika tren ini berlanjut, SMIC berpotensi menyalip Samsung. Sementara itu, TSMC terus memperkuat dominasinya dengan menarik klien besar seperti Google yang akan memproduksi chip Tensor-nya di TSMC mulai tahun depan.
Optimisme di Tengah Badai: Akankah Samsung Bangkit?
Meskipun tantangannya berat, Samsung Foundry tetap optimis. Fokus pada teknologi 2nm dan strategi dua jalur menunjukkan komitmen perusahaan untuk bersaing di kancah global. Investasi besar dan inovasi berkelanjutan menjadi senjata utama Samsung untuk merebut kembali kepercayaan klien dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri semikonduktor. Langkah strategis ini tak hanya bertujuan mengurangi ketergantungan pasar pada TSMC, tetapi juga menghadapi ancaman SMIC dengan lebih percaya diri. Sukses Samsung bergantung pada peningkatan hasil produksi dan mempertahankan klien-klien penting. Mampukah Samsung kembali menjadi penantang serius di dunia manufaktur chip global? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar