Gambar: Sebuah gambar iPhone 16 dengan latar belakang bendera Indonesia yang sedikit kusam.

Related Post
Aturan TKDN Jadi Batu Sandungan
Kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kembali menjadi sorotan tajam setelah iPhone 16 dilarang beredar di Indonesia karena tak memenuhi syarat minimal 40% komponen lokal. Keputusan ini memaksa Apple untuk memilih antara investasi besar-besaran di Indonesia atau kehilangan akses ke pasar yang cukup menggiurkan. Namun, aturan ini memicu perdebatan sengit mengenai dampaknya terhadap perekonomian dan daya saing industri Tanah Air.
TKDN: Manfaat atau Malapetaka?
Sejak diterapkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman pada tahun 1940-an, tujuan TKDN memang mulia: mendorong penggunaan komponen lokal. Namun, Teuku Riefky, Ekonom LPEM FEB UI, dalam diskusi forum baru-baru ini, mempertanyakan efektivitasnya. Ia menuturkan, "Sejak pertama kali diterapkan, efektivitas kebijakan ini sering dipertanyakan."
Indonesia, sebagai salah satu negara yang paling agresif menerapkan TKDN, berharap kebijakan ini dapat menarik investasi asing dan memperkuat industri dalam negeri. Ironisnya, studi menunjukkan pendekatan ini justru distortif. Memaksakan penggunaan komponen lokal mengabaikan mekanisme pasar, mempersulit pengukuran daya saing produk lokal secara objektif, dan berpotensi meningkatkan harga jual produk, bahkan menciptakan pasar gelap. Konsumen dan produsen lokal pun seringkali menjadi korban.
Ancaman Daya Saing Ekspor
Lebih jauh lagi, fokus pada TKDN bisa jadi bumerang bagi daya saing ekspor Indonesia. Produsen yang bergantung pada bahan baku impor berkualitas tinggi untuk memenuhi standar global terhambat oleh kebijakan ini. Akibatnya, kemampuan bersaing di pasar internasional menurun dan potensi ekspor terancam.
Indonesia vs Vietnam dan India
Sebagai perbandingan, negara-negara seperti Vietnam dan India menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dalam menarik investasi asing. Mereka memberikan insentif berupa kepastian hukum, infrastruktur memadai, dan tenaga kerja kompetitif. Hal ini membuat mereka lebih menarik bagi investor dibandingkan Indonesia yang masih bergelut dengan birokrasi dan infrastruktur yang belum optimal.
Jalan Tengah Menuju Kemajuan
Agar kebijakan TKDN memberikan manfaat nyata, pemerintah perlu fokus pada peningkatan daya saing industri dalam negeri, memberikan kepastian hukum dan insentif investasi yang menarik, serta mengadopsi pendekatan berbasis pasar yang lebih dinamis. Larangan iPhone 16 menjadi pelajaran berharga: TKDN bisa menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia, tetapi hanya jika diterapkan dengan strategi yang tepat dan berorientasi pada pasar. Keberhasilannya jangka panjang bergantung pada kemampuan pemerintah menciptakan lingkungan bisnis yang kompetitif dan mendukung pertumbuhan industri secara berkelanjutan.
Tinggalkan komentar