Gambar: Foto orang-orang di daerah terpencil sedang menggunakan smartphone untuk mengakses internet.

Related Post
H2: Akses Internet di Daerah Tertinggal Meningkat, Tapi Tantangan Masih Ada
H3: Survei Ungkap 82,6% Penduduk di Daerah Tertinggal Sudah Terhubung Internet
Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo menunjukkan bahwa akses internet di daerah tertinggal terus meningkat. Survei yang melibatkan 1.950 responden dari 64 kabupaten di daerah tertinggal ini mengungkapkan bahwa 82,6% penduduk di wilayah tersebut sudah terhubung dengan internet.
H3: Biaya Kuota Mahal Jadi Hambatan Utama
Meskipun angka penetrasi internet di daerah tertinggal menunjukkan tren positif, namun masih ada 17,4% masyarakat yang belum memiliki akses internet. Survei ini menemukan bahwa biaya kuota internet yang mahal menjadi alasan utama mengapa sebagian masyarakat di daerah tertinggal belum terhubung dengan internet.
H2: Pemerintah dan Penyedia Layanan Internet Berkomitmen Memperluas Akses
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menegaskan bahwa sinergi antara BAKTI dan APJII merupakan langkah strategis untuk memperluas akses internet ke wilayah-wilayah yang belum tersentuh. "Kami menemukan bahwa 14,8% masyarakat menyebut biaya kuota internet yang terlalu mahal sebagai alasan utama mengapa mereka belum terhubung dengan internet," ujar Arif.
H3: Insentif Pajak Diharapkan Dorong Penyedia Layanan Internet Berinvestasi di Daerah Tertinggal
Selain itu, hampir 49,23% penyedia layanan internet (ISP) yang terlibat dalam survei berharap adanya insentif pajak bagi mereka yang berkomitmen membangun layanan di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
H2: Digitalisasi Sebagai Pendorong Utama Ekonomi Nasional
Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar, menekankan pentingnya digitalisasi sebagai pendorong utama ekonomi nasional. Dia menyoroti bahwa masih ada 17,4% masyarakat di daerah tertinggal yang belum menikmati akses internet. Fadhilah yakin dengan strategi yang tepat, masalah ini dapat diselesaikan dalam lima tahun ke depan.
H3: Komitmen Pemerintah untuk Memperluas Cakupan Layanan Telekomunikasi
Aju Widya Sari, Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kominfo, menjelaskan bahwa hingga saat ini 1.020 desa telah diidentifikasi membutuhkan sinyal internet, di mana 464 desa sudah mendapatkan solusi, sementara 556 desa lainnya masih dalam proses. Komitmen pemerintah untuk memperluas cakupan layanan telekomunikasi terus digenjot agar digitalisasi di seluruh wilayah Indonesia bisa segera terealisasi.
H2: Survei Menjadi Landasan Penting untuk Merumuskan Langkah Strategis
Survei APJII ini memberikan pandangan yang jelas mengenai tantangan yang dihadapi dalam upaya memperluas akses internet di daerah tertinggal, dan menjadi landasan penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mempercepat penetrasi internet di masa mendatang.
Tinggalkan komentar