![Gambar: Logo Google dengan latar belakang yang menunjukkan simbol peringatan atau investigasi.]
Related Post
Jepang Resmi Tuding Google Monopoli!
Jepang ikut bergabung dalam barisan negara yang menuding Google melakukan praktik antimonopoli. Komisi Perdagangan Adil Jepang (JFTC) dikabarkan segera merilis pernyataan resmi yang menyatakan Google melanggar undang-undang antitrust negara tersebut. Tudingan ini menyusul putusan serupa dari pengadilan AS yang menyatakan Google sebagai monopoli di pasar mesin pencari.
Paksa Pasang Chrome? Ini Bukti JFTC!
Tuduhan utama JFTC berfokus pada kebijakan Google yang mewajibkan produsen smartphone untuk memasang aplikasi Chrome secara pre-installed dan menempatkan ikonnya di lokasi tertentu pada layar perangkat. JFTC menilai ini sebagai praktik yang membatasi persaingan sehat. Produsen smartphone diharuskan mengikuti aturan ini agar tetap bisa mengakses Google Play Store, layanan vital bagi pengguna Android. Penyelidikan JFTC yang dimulai Oktober lalu ini diperkirakan akan memberikan kejelasan atas dugaan ketidakadilan yang dialami kompetitor Google.
AS Juga Tak Lepas Mata!
Bukan hanya Jepang, Amerika Serikat juga tengah gencar menyelidiki praktik Google. Pada November lalu, Hakim Federal Amit Mehta menyatakan Google sebagai monopoli di industri mesin pencari. Departemen Kehakiman AS (DoJ) bahkan meminta Google untuk menjual browser Chrome guna memutus dominasi mereka dan menghentikan praktik yang memprioritaskan Chrome di sistem operasi Android. DoJ meyakini langkah ini akan membuka peluang bagi mesin pencari lain untuk bersaing.
Google sendiri telah merespon tuntutan DoJ dengan mengajukan proposal, namun juga berencana mengajukan banding atas putusan hakim pada April mendatang. Ini menunjukkan upaya Google mempertahankan posisinya sambil berusaha memenuhi sebagian tuntutan regulator.
Dampak Besar Menanti Google?
Kasus Google di Jepang dan AS ini mencerminkan kekhawatiran global tentang bagaimana perusahaan teknologi besar dapat memanfaatkan dominasi pasar mereka. Jika terbukti bersalah, Google mungkin harus mengubah strategi bisnisnya secara signifikan, yang berdampak besar pada produsen perangkat dan pengguna akhir di seluruh dunia.
Tinggalkan komentar