Handphone.co.id – Bersiaplah untuk menunggu lebih lama jika Anda menantikan SSD dengan teknologi PCIe 6.0. CEO Silicon Motion, Wallace Kou, menyatakan bahwa SSD PCIe 6.0 baru akan tersedia untuk pasar konsumen pada tahun 2030. Mengapa teknologi ini tertunda begitu lama?
Biaya Produksi yang Selangit dan Kurangnya Permintaan
Salah satu faktor utama adalah biaya produksi yang sangat tinggi. Kou menjelaskan bahwa biaya produksi controller PCIe 5.0 saja sudah dua kali lipat lebih mahal dibandingkan PCIe 4.0. Lebih lanjut, untuk PCIe 6.0, biayanya bahkan jauh lebih fantastis, mencapai $30-40 juta per tape-out! Angka ini jauh lebih tinggi dari PCIe 5.0 yang sudah mencapai $16-20 juta. Controller PCIe 6.0 akan menggunakan proses node 4nm dan mendukung 16 channel NAND, meningkatkan kompleksitas dan biaya produksi secara signifikan. Kou menambahkan bahwa saat ini belum ada kebutuhan mendesak untuk mempersiapkan controller PCIe 6.0, karena pasar konsumen masih puas dengan PCIe 5.0, dan segmen enterprise pun belum membutuhkan kecepatan yang lebih tinggi.
PCIe 5.0: Masih Menjadi Raja
Faktanya, sebagian besar pengguna PC belum beralih ke platform yang mendukung PCIe 5.0. SSD seperti Seagate FireCuda 520N atau seri terbaru Samsung sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gaming dan produktivitas sehari-hari. Perbedaan performa antara PCIe 4.0 dan 5.0 pun tidak terlalu signifikan dalam penggunaan umum. Kou memprediksi PCIe 5.0 akan mendominasi pasar setidaknya selama lima tahun ke depan. Ia menambahkan bahwa belum ada alasan kuat untuk beralih ke PCIe 6.0 dalam waktu dekat, kecuali mungkin untuk segmen enterprise, terutama dengan rencana peluncuran platform NVIDIA Rubin pada akhir 2026.
Tabel Perbandingan Biaya Produksi Controller SSD
Tipe Controller | Biaya Produksi (per tape-out) |
---|---|
PCIe 4.0 | Relatif Rendah |
PCIe 5.0 | $16-20 juta |
PCIe 6.0 | $30-40 juta |
Dengan demikian, bagi Anda yang berencana membeli SSD baru, PCIe 5.0 masih menjadi pilihan terbaik saat ini. Teknologi PCIe 6.0 mungkin baru akan menjadi pilihan yang realistis pada tahun 2030, itu pun jika biayanya sudah lebih terjangkau.