Desain Kamera yang Minimalis, Tapi Bertenaga
Samsung Galaxy S25 Edge mengambil pendekatan berbeda dengan hanya menggunakan dua kamera belakang. Tidak ada lensa telefoto, sebuah keputusan berani di tengah tren multi-kamera pada flagship lain. Sistem ini mengandalkan sensor utama ISOCELL HP5 200MP dengan aperture f/1.7 dan teknologi pixel binning 2-in-1 untuk menghasilkan foto 50MP yang kaya detail. Sebagai pelengkap, terdapat sensor Sony IMX564 12.2MP wide-angle dengan fitur autofocus – sebuah peningkatan signifikan dibandingkan generasi sebelumnya. Kamera selfie tetap menggunakan sensor 12MP yang sudah terbukti handal.
Hardware yang Sederhana, Performa yang Tak Biasa
Tabel perbandingan spesifikasi kamera:
| Kamera | Resolusi | Fitur |
|---|---|---|
| Utama | 200MP | Pixel Binning 2-in-1, f/1.7 |
| Ultrawide | 12.2MP | Autofocus |
| Selfie | 12MP | – |
Performa Kamera: Siang dan Malam
Fotografi Siang Hari: Detail Menakjubkan
Hasil foto dari kamera utama 200MP di kondisi cahaya terang sangat mengesankan. Warna akurat, detail tajam, dan rentang dinamis yang luas. Namun, file foto beresolusi 200MP berukuran besar (sekitar 33 MB). Menggunakan mode binned 12MP menjadi solusi praktis untuk mendapatkan keseimbangan antara kualitas dan ukuran file. Yang mengejutkan, zoom digital 2x dari sensor 200MP menghasilkan kualitas yang menyaingi zoom optik pada smartphone lain.
Fotografi Malam Hari: Tantangan dan Solusi
Di kondisi low-light, kamera utama membutuhkan aktivasi manual mode malam untuk hasil optimal. Tanpa mode malam, foto cenderung bernoise dan kurang tajam. Namun, dengan mode malam aktif, noise reduction yang agresif dan peningkatan ketajaman menghasilkan foto yang jauh lebih baik. Kamera ultrawide memberikan hasil yang cukup baik, tetapi rentang dinamisnya lebih terbatas dibandingkan kamera utama, dan detail pada permukaan bertekstur terlihat kurang tajam. Kehadiran autofocus pada lensa ultrawide memungkinkan pengambilan foto makro yang memuaskan.
Video: Kualitas Sinematik dan Fitur Canggih
Galaxy S25 Edge mendukung perekaman video 8K@30fps (dan 24fps pada mode Pro) dari kamera utama, serta 4K@60fps untuk kamera ultrawide dan selfie. Dukungan HDR10+ dan Galaxy Log memberikan fleksibilitas dalam pengolahan warna pasca-produksi. Fitur AI audio eraser di aplikasi galeri memungkinkan pengeditan volume suara (suara, musik, angin) setelah perekaman, sebuah solusi inovatif untuk masalah audio yang seringkali mengganggu. Stabilisasi video tetap menjadi salah satu yang terbaik di kelasnya, meskipun perekaman ultrawide di malam hari masih menunjukkan noise dan highlight yang overexposed.






