

Related Post
Kabar mengejutkan datang dari Intel! Pat Gelsinger, CEO raksasa semikonduktor itu, secara tiba-tiba memutuskan pensiun efektif 1 Desember 2024. Keputusan ini diambil setelah lebih dari 40 tahun mengabdi, termasuk hampir empat tahun di kursi CEO. Apa yang sebenarnya terjadi?
Kepercayaan Dewan Direksi Menurun?
Pengumuman mengejutkan ini datang di tengah tantangan besar yang dihadapi Intel. Menurut laporan Bloomberg, dewan direksi Intel disebut kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan Gelsinger. Beberapa kegagalan, termasuk hasil uji kualitas yang mengecewakan dan langkah efisiensi yang dinilai kurang efektif, menjadi penyebabnya. Disebutkan pula bahwa Gelsinger diberikan pilihan antara pensiun atau dipecat.
Restrukturisasi Besar-besaran dan Tantangan Kepemimpinan
Selama kepemimpinan Gelsinger, Intel memang menghadapi berbagai badai. Pada akhir 2022, perusahaan melakukan PHK besar-besaran, mengurangi sekitar 20 persen staf. Tahun ini, pemangkasan karyawan kembali dilakukan, mencapai 15.000 orang atau sekitar 15 persen dari total karyawan, sebagai bagian dari rencana penghematan biaya USD 10 miliar.
Meskipun Gelsinger dianggap berperan penting dalam memperkenalkan dan merevitalisasi proses manufaktur semikonduktor mutakhir Intel, Frank Yeary, Ketua Eksekutif interim, mengakui bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mengembalikan kepercayaan investor dan menjaga daya saing Intel.
Masa Depan Intel di Tangan Co-CEO Interim
Untuk sementara, Michelle Johnston Holthaus (CEO Intel Products) dan David Zinsner (Wakil Presiden Eksekutif dan CFO) akan bertindak sebagai Co-CEO interim. Dewan direksi telah membentuk komite khusus untuk mencari CEO baru dengan cepat dan teliti.
Masa depan Intel kini berada di ujung tanduk. Tantangan besar menanti pemimpin baru: memulihkan kepercayaan pasar, memperkuat inovasi, dan mempertahankan daya saing di tengah persaingan ketat industri semikonduktor global. Akankah Intel mampu bangkit dari keterpurukan ini? Kita tunggu saja.
Tinggalkan komentar