Mungkinkah Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8% di era pemerintahan Prabowo-Gibran? Para pakar ekonomi digital yakin hal itu bisa terwujud dengan mengoptimalkan potensi ekonomi digital, khususnya dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan pusat data.

Related Post
AI dan Data Center: Mesin Pertumbuhan Ekonomi
Dalam diskusi IndoTelko Forum, para narasumber sepakat bahwa AI dan pusat data memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Dirgayuza Setiawan, Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi 8% adalah kunci untuk membawa Indonesia "terbang" menuju kemajuan.
"Jika pertumbuhan ekonomi kita hanya berada di kisaran 5-5,5%, maka Indonesia dengan 300 juta penduduk ini tidak akan bisa lepas landas," ujar Dirgayuza.
Dirgayuza juga mencatat bahwa kapasitas pusat data global diprediksi akan meningkat dari 57 GW menjadi 95 GW dalam lima tahun ke depan. Hal ini menunjukkan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan penggunaan AI dan pusat data dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
Orkestrasi dan Kolaborasi: Kunci Sukses
Muhammad Awaluddin, Pendiri Indonesia Digital Society Forum (IDSF), menekankan pentingnya orkestrasi yang matang dalam mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi digital. "Dukungan dan pondasi yang kokoh harus dibangun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang maksimal," kata Awaluddin.
Sri Safitri, Sekjen Partnership Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (KORIKA), menambahkan bahwa digitalisasi dan penggunaan teknologi canggih seperti AI menjadi kunci untuk mendongkrak ekonomi Indonesia hingga mencapai target 8%.
"AI dan IoT (Internet of Things) juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai program pemerintahan Prabowo-Gibran, seperti program Makanan Bergizi Gratis, renovasi sekolah, pengembangan infrastruktur, hingga hilirisasi pangan," ujar Sri Safitri.
Tantangan dan Peluang di Sektor Kelautan
Dari sektor kelautan, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan RI Doni Ismanto Darwin, mengungkapkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan siap mendukung program pemerintahan Prabowo-Gibran, salah satunya melalui regulasi penataan infrastruktur kabel bawah laut.
"Salah satu fokus kami di KKP adalah penataan ruang laut bisa dioptimalkan untuk ekonomi digital, yakni dengan memanfatkan regulasi untuk membuat investasi datang. Kabel laut ini investasinya besar, per km mencapai US$40.000, belum lagi nilai ekonomi turun sebelum digelar, ketika digelar, hingga pasca digelar," katanya.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, serta pemanfaatan teknologi digital seperti AI dan data center, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% di era pemerintahan Prabowo-Gibran. Optimalisasi ekonomi digital ini diharapkan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membawa Indonesia keluar dari perangkap kelas menengah menuju negara yang lebih maju dan sejahtera.
[Gambar: Ilustrasi AI dan pusat data]
Tinggalkan komentar